say**a

malam ini playlist saya dengan kejamnya memutarkan lagu Saybia - The Second You Sleep.
Sungguh, saya pikir sudah sangat lama saya menghapusnya.
Ketika awal muncul lagu itu, saya -seperti remaja pada umumnya ketika itu- menyukai lagu melankolis itu.
Sebagai seorang yang cukup mengapresiasi musik, dan sebagai seorang yang bisa dikatakan tidak akan tersinggung kalau dicap sebagai drama queen, saya memiliki soundtrack untuk setiap masa dalam hidup saya.

Lagu saybia itu berada dalam satu fase kehidupan saya. Fase itu tidak hanya memiliki satu lagu.. Ada juga lagu Gigi - Andai, lagu soundtrack ada apa dengan cinta Tentang Seseorang.
dan semua lagu itu, telah sejak lama saya hindari. Sungguh, tidak ada satu hal pun yang bisa membuat saya bahagia dari fase itu, kecuali bahwa pada ketika itu saya merasa bahagia. Lho?

begini.. ketika saya berada dalam tahapan kehidupan itu, saya merasa cukup bahagia karena saya yang masih sangat polos tak bermotif ketika itu, tidak tahu sama sekali bahwa saya sedang dibohongi, dipermainkan.

Tadi saya menyebutkan 3 lagu, lagu-lagu itu adalah lagu yang PALING membuat saya ingin muntah karena mengingat kisah tersebut. Tapi diantara yang PALING itu, lagu saybia lah yang terbukti sudah membuat saya benar-benar muntah malam ini.

Saya tidak ingin menceritakan kisah itu disini. Tapi saya ingin menceritakan bahwa kisah itu adalah salah satu kejanggalan dalam hidup saya yang mengubah persepsi saya terhadap 1 hal, yaitu tentang kepercayaan.

Sampai saat ini saya percaya dengan kata dan rasa cinta. saya juga percaya bahwa sejelek dan seburuk apapun saya, saya masih pantas untuk dicintai. Tapi siapa yang mencintai saya, apaka seseorang benar-benar mencintai saya, itu yang sulit untuk saya percaya. Kepercayaan itu saya yakin sulit untuk saya dapatkan karena 2 hal. Hal pertama adalah hal yang sejak tadi saya ceritakan dan hal kedua adalah kejadian 4 tahun yang lalu yang juga tidak akan saya ceritakan demi etika.

Jadi, saya akan meninggalkan tulisan ini menggntung begitu saja karena saya tidak ingin bercerita lebih jauh, tapi juga tidak ingin tidak menuliskan ini. Mungkin suatu hari akan saya tuliskan, mungkin tidak. entahlah.
sejauh ini hanya ada satu orang yang tahu tentang 2 hal yang mengubah kepercayaan saya terhadap rasa cinta. dan saya rasa tidak akan ada lgi yang tahu kecuali satu orang itu.

i dont even want to write the band's name anymore

0 Response to "say**a"

Post a Comment