ngeluh

pagi-pagi sudah online. ini pertanda bahwa suasana hati saya sedang sangat buruk.

hormone
tanpa katalis pun hormon saya sudah sangat cepat mengontrol seluruh emosi saya. 1 bulan terakhir saya mengkonsumsi katalis hormon dan akibatnya: setiap hari bertemu wajah muram saya

air
air di rumah sedang tidak beres, rasanya seperti oli, atau bangkai, atau apalah. akibatnya setiap berkumur atau sikat gigi, selalu diakhiri dengan muntah

rumah
sedang di renovasi besar-besaran

hubby
harus menjaga rumah mertua yang sedang ke palembang setiap 2 hari sekali.

kuliah
tidak jadi sidang karena alasan yang tidak dapat saya terima

religi
merasa tidak pernah bersyukur

beda

Seringkali saya katakan pada kolega dan murid saya, bahwa semua manusia itu berbeda, jika suatu hari mereka berani untuk mengatakan seseorang "berbeda" dari mereka, dan atas nama perbedaan mereka menjauhi, saya akan segera menertawakan mereka keras-keras, bertanya pada mereka, apa yang membuat mereka berpikir MEREKA adalah kelompok yang sama?

dan setelah muncul kalimat itu, bahwa setiap manusia berbeda, tentunya muncul logika selanjutnya, yaitu tidak ada alat ukur untuk membandingkan perbedaan.
saya setuju.

tapi pada kenyataannya, saya sendiri, seorang yang berkoar-koar tentang itu semua, tidak bisa menahan diri untuk membeda-bedakan. Terutama menyangkut diri saya sendiri. saya selalu membedakan dan membandingkan anatara saya, dan orang lain.

saya sadar betul, saya adalah orang yang berbeda. pilihan-pilihan saya seringkali berbeda dari orang lain, pola pikir saya seringkali tidak nyambung dengan orang lain, daaaan lain-lain. dan semua perbedaan itu membuat saya seringkali merasa bahagia dan bangga. tapi untuk tidak membandingkan, sulit sekali.

damn, being human is hard. is it? or it's just me?

tauk ah...

dead

hari ini adalah hari penyiksaan untuk saya. Jika biasanya kesendirian adalah momen dimana saya bisa menikmati dunia, berbahagia dan refresh my mood, hari ini nampaknya tidak. Saya berkutat dengan kobohongan yang agak-agak tidak bisa saya tahan. Saya menyiksa diri saya sendiri. Sampai kemudian mereka datang dan mengangkat saya.
Saya tersenyum.
Tapi malam ini, mendengarkan nyanyian dan petikan gitar seseorang, saya merasa benar-benar terbunuh. Kepercayaan diri sayayang tipis mendadak hilang.

Bukan karena lagu yang ia nyanyikan adalah lagu yang indah. Bukan karena suaranya bagus, suaranya hanya cukup. Bukan karena petikan gitarnya karena saya memang mudah terbius dengan petikan gitar. Lebih karena keberadaan dirinya dalam lagu yang ia nyanyikan, keberadaan dia di dunia, dan kenyataan bahwa ia jauh lebih baik dibandingkan saya.
resmi, hari ini saya deklarasikan bahwa: saya bukan siapa-siapa lagi.

let me just have my own darkness, and be gone forever.
kamu sukses membuat saya hilang dari dunia.