PLP DAY 25

Saya tidak posting laporan PLP kemarin... sudah saya tulis, tapi sepertinya baru akans aya post besok.. dikarenakan oleh.. kemarin koneksi internet di rumah saya mati dan hari ini saya meminjamkan laptop saya pada teman untuk dia mengajak adiknya nonton upin dan ipin..

Hari ini.. HEBOH! Saya mengisi kelas autis hari ini. Di kelas autis seharusnya ada 3 orang. saya pernah bercerita tentang dua diantara mereka, yang sangat diam itu... dan yang ketiga usia SD, tapi si yang ketiga ini, saya berani katakan ia memang anak autistik. Hari ini yang masuk hanya dua.
Begini ceritanya..

Ketika saya masuk kelas, ia sedang duduk di kursinya, bengong. Saya menyapanya. Ia diam saja,seperti anak autistik non verbal pada umumnya. ia kemudian berjalan-jalan keliling kelas. Saya memberinya sedikit jarak. Ia melihat keluar ketukang jajan, saya membiarkannya.. Yang ia lakukan adalah menggandeng tangan saya dan mengarahkan saya untuk membuka pintu. Tapi tidak pernah saya bukakan karena saya tahu ia tidak akan mau masuk kelas jika sudah keluar.

Saya mencoba untuk menarik perhatiannya dengan memainkan gendang. Saya tahu ia suka gendang. Tapi ia tetap menghiraukan saya. Kemudian guru pembimbing saya menutup jendela sehingga ia berhenti melihat ke tukang jajanan. Ternyata ia marah.Anak austistik itu tantrum.. Hhuhuhuhu.. saya belum pernah menangani anak autistik tantrum sebelumnya. Ia melempar semua barang, mencakar mukanya. saya membelai punggungnya seperti yang pernah saya baca. Ia sedikit tenang, tapi kemudian entah bagaimana ia memanjat tubuh saya sehingga tiba-tiba ia sudah berada di punggung saya dan menjepit tubuh saya sangat kencang. Posisinya adalah ia digendong belakang oleh saya, tapi pegangan dengan kaki. tulang rusuk saya sakit sekali, plus berat badannya jadi bertambah. Ia juga menangis sangat kencang dengan posisi mulutnya persis di telinga saya. Suara tangisannya terdengar di seluruh sekolah. Jadi bisa terbayang bagaimana pusingnya saya. belum lagi ingus dan air matanya yang kemudian menempel di jilbab saya.
Saya tidak keberatan, satu-satunya stress yang saya hadapi adalah "BAGAIMANA MENENANGKAN HATI RIKI? BAGAIMANA MEMBUAT RIKI MAU BELAJAR DENGAN SAYA?"
Guru kelasnya kemudian datang sambil senyum-senyum.. "riki ngadat ya?" udah afifa, diemin dulu aja gpp.. fokus ke evi.Akhirnya, saya fokus mengajarkan Evi tentang barang-barang sambil memperhatikan bagaimana guru kelasnya menangani Riki. Ia menanganinya dengan tersenyum tanpa stress, membelai riki, membersihkan ingus yang berada di selurh mukanya, menggendongnya sekali-kali, dan memberikan mainan kesukaannya. Tapi riki tetap menangis dan berhenti hanya ketika ia lelah.

Saya penasaran,.........

Hm.. setelah mengisi kelas autis saya mengajak anak-anak SMALB latihan bernyanyi untuk hari kartini. Suasananya sangat menyenangkan dan cukup menghibur pikiran stress saya..

0 Response to "PLP DAY 25"

Post a Comment