harap

dalam keletihan yang teramat sangat, aku menyadari bahwa ketidakberadaanmu-lah yang membuat semua sakit ini semakin terasa. Menusuk kedua pundakku, membuatku merasa seperti berada dalam tumpukan batu kerikil yang tajam. Membuatku ingin terus menangis menangis menangis.

Nyatanya kau hadir, tapi tak pernah benar-benar ada. Ragamu terasa namun jiwamu hampa. Hanya tatapan mata yang kosong yang membuatku merasa teramat sendiri. Decakmu kecewa saat ku membutuhkan perhatianmu. Genggam tanganmu yang dingin. Pelukmu yang tak menghangatkan. Belaimu yang tajam.

Cinta bukanlah suatu hal yang bisa ku pinta, bukanlah suatu hal yang bisa kau paksakan. Cinta bukanlah pula hal yang bisa didustakan. Semua itu terasa, apabila nyata. Dibalik semua kisah kita, adakah cerita yang masih terbuka? Ada kah diantara kau dan aku, seseorang yang masih membuka kedua tangannya, membuka kecup membuka peluk? Masih adakah? Masihkah?


quoting taxi's driver wisdom

3:39:00 pm tulisan aF^^ 0 anotasi
Melihat blog saya yang kosong, saya senyum-senyum sendiri..
apakah ini tanda saya bahagia, atau apa?

Sudah lama sekali sejak terakhir kali saya merefleksikan pikiran saya.

Sejak SMA saya sudah sangat ingin memiliki anak. Tapi ternyata anugerah itu baru saya dapatkan 3 tahun setelah pernikahan. Dan selama penantiannya, saya selalu merasa hidup saya tidak lengkap. Saya lihat di blog ini, terakhir kali saya menulis, saya belum hamil. Ternyata setelah hamil saya tidak lagi menulis. Saya ingat kenapa, karena saya sibuk membaca, mempelajari setiap gerakan yang saya rasakan dalam tubuh saya. Sibuk tidur karena selama hamil kebutuhan tidur saya meningkat sangat tinggi, bahkan di kantor saya selalu tertidur, sedang berbicara saya tertidur.
Kemudian saya sibuk belajar untuk menyambut kehadiran anak pertama saya.

Setelah lahirm saya masih sibuk belajar, semua itu disela-sela kesibukan saya sehari-hari sebagai guru dan istri.

sekarang ini, seringkali saat saya memandang Wildan Muhammad, -seorang pemuda penghuni surga (amin) penerus Nabi Muhammad SAW-, saya merasa jatuh cinta. Sampai kemudian saya berpikir tentang anak kedua, saya katakan pada ibu, "beginikah bu, rasanya memiliki anak, saya tidak membayangkan ada cinta yang lebih besar dibandingkan cinta saya pada Wildan, bagaimana dengan anak kedua saya nanti? apakah saya akan mencintainya sebesar ini?"

ibu tersenyum saja. membuat saya lagi-lagi berpikir tentang cinta, dan masih saja saya tidak mengerti. Seringkali saya membandingkan perasaan cinta. Antara dia dan ia, antara kamu dan aku, diantara semuanya. Saya mempertanyakan sebesar apakah cinta abang pada saya? Mengapa saya merasa ada cinta yang lebih besar ? Kemudian saya membaca TAXI DRIVER WISDOM, Love comes in so many forms. Every love is different. Disanalah kemudian saya ingat, bahwa tidak rasa cinta yang sama. Saya cinta ayah, saya cinta ibu, saya cinta Wildan, saya juga cinta abang. Sama-sama cinta, tapi tidak ada yang lebih maupun kurang, juga berbeda rasanya. Berbeda harapannya.

Saya ingat perasaan-perasaan cinta saya kepada berbagai manusia terdahulu. Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya tidak lagi mencintai mereka, saya juga tidak bisa mengatakan bahwa perasaan cinta itu lebih sedikit dari apa yang saya rasakan pada manusia-manusia disekitar saya saat ini. Karena saya akan berbohong jika saya katakan demikian. Tapi memang berbeda. Cinta itu berbeda. Karena lagi-lagi saya masih membayangkan cinta adalah kepulan asap yang memenuhi ruangan. Ruangan hati saya. Ketika saya katakan saya cinta, maka cinta itu penuh. Tidak pernah setengah penuh. Seperti ketika saya bakar surat cinta saya dikamar, asap itu memenuhi ruang kamar saya. dan bentuk asap itu tidak pernah sama ketika saya membakar surat cinta, membakar kursi, membakar koran, membakar surat cinta yang kedua, semuanya asap tapi tak pernah sama.


my wildan...

untuk penantian kami selama 3 tahun.. untuk penantian saya selama 7 tahun.. inilah yang Tuhan anugerahkan.. sebuah karyaNya yang sempurna..

my Wildan Muhammad..