resep Dr.Google

Saya dan keluarga saya adalah pasien Dr.Google. Karena kami sering menuliskan keluhan-keluhan kami pada search bar Dr.Google. Dr.Google atau biasa di sapa dengan panggilan akrab Mas Gugel, hari ini membantu saya mencari pemecahan permasalahan tidur saya. Dan disela-sela perbincangan kami, ia merujukkan saya pada satu artikel tentang:

Kebiasaan menggertakkan gigi pada saat tidur

dan saya langsung teriangat eorang teman yang selalu menggertakkan giginya ketik ia tidur. dan berikut ini saya masukkan artikel yang sudah saya baca.

http://tribun-timur.com/read/artikel/84109/Menggertakkan-Gigi-Saat-Tidur-Tanda-Stres

MENGGERTAKKAN gigi saat tidur termasuk dalam gangguan dalam tidur, yang disebut sleep bruxism. Kebiasaan ini sangat jarang yang sadari karena terjadi saat tertidur lelap, dan ini akan mengganggu teman tidur.

Kebiasaan itu merupakan kebiasaan yang tidak disadari pelakunya. Sampai saat ini penyebab sleep bruxism ini tidak diketahui secara pasti.
Maria Giraki, peneliti dari Jerman, mengatakan orang yang punya kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur biasanya adalah orang sedang stres dan mencari solusi dari masalahnya.
Kesimpulan tersebut dihasilkan berdasarakan penelitian terhadap 48 orang yang mengalami sleep bruxism.
Menggertakkan gigi bisa membuat bagian email menjadi tipis, serta merusak gigi belakang akibat tekanan gerakan rahang saat tidur lebih kuat dibanding saat mengunyah normal.
Selain gejala pada gigi, penderita juga sering mengeluhkan rasa sakit pada rahang bawah ketika bangun tidur. Ada juga yang mengeluhkan sakit kepala atau telinga pada pagi hari.
"Penyebab kebiasaan menggertakkan gigi memang belum diketahui, namun faktor emosional diduga berpengaruh. Kami mencoba menyelidiki apakah perbedaan stres dan cara menyelesaikan masalah berpengaruh pada gejala bruxism," kata Giraki seperti dilansir kompas.com.
Untuk mengukur kadar gertakkan gigi, para peneliti meletakkan pelat tipis di mulut para responden. Ternyata tidak ada pengaruh usia, gender, atau pendidikan terhadap kebiasaan menggertakkan gigi.
Hanya saja mayoritas penderita sleep bruxism adalah orang-orang yang didera stres setiap hari, khususnya dalam pekerjaan.
Peneliti berasumsi, orang yang suka menggertakkan gigi adalah mereka yang tidak bisa mengendalikan stresnya dan frustasi. "Mereka sepertinya lebih memilih cara negatif untuk keluar dari stresnya," kata peneliti.
Sampai saat ini belum ada terapi yang efektif untuk mengobati sleep bruxism. Namun pada pasien yang memang mengalami stres, dokter akan meresepkan obat antidepresi.
Ada juga pasien yang mendapatkan hipnosis untuk mengeluarkan kecemasan dan marahnya sehingga kebiasaan menggertak gigi bisa hilang.(nda)


mungkin saja ia menggertakkan gigi karena stress. Tapi saya tahu ia tidak membutuhkan obat apapun untuk menyembuhkannya. Ia hanya membutuhkan posisi yang lebih nyaman, saya rasa ia membutuhkan sedikit lagi keberanian untuk menolak hal-hal yang tidak ia inginkan. dan lebih banyak kekuatan untuk mengejar apa-apa yang ia inginkan.


pada kasus tidur, saya dan dia sangat bertolak belakang. Saya sangat mudah tidur walaupun mudah sekali terganggu. Saya sering tidur siang hanya 15 menit dan mendapati diri saya segar kembali. Malam hari, saya tidur 8 jam. Aktifitas saya tidak terganggu. Sedangkan dirinya, selalu saja tidur nyaris subuh. Hey.. malam itu waktunya tidur, pagi itu waktunya bekerja. JANGAN DIBALIK!!

0 Response to "resep Dr.Google"

Post a Comment