pulang

Mas.. sepanjang usiaku, kau selalu berubah wujud. Berubah nama, berubah wajah, berubah segala-galanya. Kau seperti udara: memenuhi ruang, tak tersentuh namun selalu terasa. Sudah lama sekali sejak pertemuan terakhir kita. Hatiku mendadak sesak. ingat dirimu. Tidak pernah lagi kau muncul, padahal kau adalah salah satu hal yang menjaga kewarasanku,

Mas, terlalu banyak fakta membuatku kehilangan arah. Aku membutuhkan satu pojok imaji, untukku duduk berdua saja denganku. Kau memegang tanganku, mendekapku, menceritakan padaku tentang apapun. Aku kangen mas. Bukan cuma kangen kamu, tapi kangen berbagai hal yang terpaut padamu.

Sekali-kali, tolong intipkan kabar tentang dirinya. Sesak hati ini, seringkali seperti ada tombol gawat darurat yang menyala, mengingatkan tentang dia. Aku kangen mas. Kangen masa lalu. Kangen berlarian dalam khayalan

aku ingin pulang mas, dan kau tahu rumahku adalah padanya. selalu padanya.