Tentang Kamu, Di suatu Sore

alhamdulillah... saya bahagia sekali... karena akhirnya salah satu cerpen saya bisa masuk media. Saya memang tidak pernah banyak berharap cerpen-cerpen saya bisa masuk media karena alirannya yang sedikit berbeda. Tapi kemarin masuk. Femina untuk edisi 16 september.
Cerpen yang saya kirimkan waktu itu adalah Tentang Kamu Di Suatu Sore. Memang cerpen yang satu ini tidak bersifat surealis seperti cerpen-cerpen lainnya.
Begitu saya mendapat kabar dari pihak femina, saya langsung mengabari salah satu sahabat saya yang berperan sangat besar baik pada proses pembuatan cerpen ini maupun pengirimannya. Terima kasih... sangat banyak!!

alhamdulillah...

............

Sore itu rumah hanya berisi kau dan kedua anakmu. Ketukan di pintu membuat anak terkecilmu kaget dan terbangun dari tidur siangnya di sofa depan televisi. Kau mengelus rambutnya hendak meninggalkannya kembali tertidur disana, namun gadis cilik itu memelukmu kencang. Mungkin takut pada suara hujan. Rupanya anakmu belajar takut pada hujan yang seringkali membuatmu termenung di depan jendela dan berlama-lama menatap kosong. Kau tepiskan ketakutan anakmu dengan memeluknya kencang, dan membelai rambutnya yang wangi apel. Sore itu, pelukan yang membawa ketenangan kau lanjutkan dengan menggendongnya menuju pintu, memastikan bahwa sang pengetuk pintu adalah tamu yang memang kau tunggu.
Kau buka pintu itu, kemudian kau tersenyum kecil dan mempersilahkan tamu itu masuk. Betapa tanganmu berkeringat dan nyaris bergetar kencang, menahan keinginan untuk menyingkirkan rambut-rambut yang menutupi mata tajamnya. Matanya yang selalu bisa membuatmu merasa terancam sekaligus nyaman. Kau kubur dalam-dalam keinginan itu, dan mengarahkan tanganmu kearah kursi, mempersilahkannya untuk masuk dan duduk.
Ia duduk di kursi tamu rumahmu, kau duduk didepannya sambil mengelus-elus anakmu, mencoba untuk membuatnya kembali tertidur.


.
Tidak ada percakapan apa-apa. Kalian tidak pernah bisa bicara ketika kalian merencakan untuk bicara.

..............

0 Response to "Tentang Kamu, Di suatu Sore"

Post a Comment