Kemarin sore saya berpisah dengan abang karena saya harus berangkat ke bandung dari cinere pagi ini dan abang harus berangkat dari kramat jati ke kantornya. Saya merasa sumpek karena setiap kali saya mulai terbiasa melihat abang di samping saya, kami harus berpisah. Saya semakin sumpek karena rasanya saya sudah sangat ingin menyelesaikan skripsi tapi perjalanan saya masih jauh.

Tadi malam saya tidur di kamar ibu karena keengganan saya untuk naik ke atas, ke kamar saya sendiri. Saya juga enggan membereskan barang-barang untuk ke bandung. Saya juga ragu apakah saya harus ke bandung? Dosen saya belum memberi kabar.

Untuk bisa mengikuti seminar proposal tanggal 5 agustus, saya harus mengumpulkan proposal yang sudah di acc hari ini. Padahal pertemuan saya dengan dosen hari ini adalah peretemuan saya yang pertama kali dengan dosen pembimbing 1 saya. Jadi kalau memang saya mau seminar tanggal 5, yang harus saya lakukan adalah bertemu dengan dosen pembimbing 1 sepagi mungkin, memintanya untuk menandatangani saja proposal saya supaya saya bisa seminar, kemudian mencari dosen pembimbing 2, memintanya juga menandatangani, kemudian mengumpulkan perlengkapan seminar di jurusan. Saya tidak tahu apakah semua itu bisa dilakukan.

Entah mengapa saya sedikit pesimis. Apalagi ketika dosen saya tidak juga membalas sms saya. Saya takut ketika saya sampai bandung, tiba-tiba si ibu dosen katakan ia tidak bisa bertemu hari ini, kemudian itu berarti saya telah mebuang waktu, dana dan tenaga saya yang terbatas untuk perjalanan ke bandung yang sia-sia.

Jadi saya merasa sangat keletihan pagi ini. Punggung saya terasa sangat sakit dan sejak kemarin sore saya sakit perut akibat PMS.

PLUS

i feel like everybody is leaving me behind. i feel like a child whose mommy got to go somewhere far for a very long time. excuse my poor English.

saya ambil gambar ini dari google, ngga tau source nya..

Oh ya, mungkin karena pikiran bandung, tadi malam saya mimpi ada sebuah sms dari nomor tak di kenal:

di tilang polisi, hari ini udah makan. Jangan khawatir.

Dan walaupun nomor itu tak dikenal saya merasa tau siapa pengirimnya, dan di mimpi itu saya membalas.

Kamu ganti nomer? m3 kesayangannya mana?

tapi belum sempat terkirim saya sudah tertidur.

dan tadi pagi saya mencari sms-sms dalam mimpi itu, karena mimpinya terasa sangat nyata. Apakah si pengirim sms dalam mimpi saya itu, dalam keadaan seperti mimpi saya?