kebiasaan

suatu hal yang membuat banyak orang sulit menanggulangi rasa sakit adalah kebiasaan-pembiasaan. Rasa sakit yang saya maksud adalah: rasa sesak dan panas/dingin yang terasa ketika berhubungan dengan orang lain -ketika bertemu, mengingat, atau teringat.

Ia telah menjalin hubungan yang cukup lama dengan seseorang. Katakanlah 3 tahun, waktu yang cukup untuk membentuk suatu kebiasaan. Hanya dalam 2 bulan manusia bisa terbiasa melakukan segala sesuatu. Jadi 3 tahun adalah waktu yang cukup.
Ia sudah terbiasa menceritakan berbagai hal pada kekasihnya. Mencurahkan segala hal baik detail yang perlu diketahui maupun tidak. Ia sudah terbiasa bertemu dengan kekasihnya setiap hari, atau paling tidak 2 hari sekali pada masa-masa sibuk. Ia sudah terbiasa memegang tangan kekasihnya ketika menyeberang jalan. Ia sudah terbiasa mendengarkan suara kekasihnya sebelum tertidur. Ia sudah terbiasa menghabiskan kebanyakan waktunya bersama kekasihnya.
Ketika pada suatu hari ia harus berpisah, karena satu dan lain hal. Rasa sakit dan sesak itu muncul. Tapi semua itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang muncul beberapa hari sesudahnya. Kerinduan yang sangat menyiksa. Rasa ketidakmampuan untuk meraih sesuatu yang mungkin saja sebenarnya dekat. Rasa sepi yang semu.

Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuang kebiasaan itu. Seharusnya dengan kebiasaan baru, rasa sakit itu menghilang. Rindu mungkin saja masih ada, tapi seharusnya rasa sakit itu berkurang. Tapi memori yang terus berputar, membuka luka itu kembali. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan rasa perih itu.

Saat ini, ia telah menciptakan rutinitas dan kebiasaan-kebiasaan baru, tapi rasa sesak itu masih sangat sering muncul. Mengganggu waktu luangnya dan juga aktifitasnya. Menganggu ketenangan hatinya.


bla bla bla....

0 Response to "kebiasaan"

Post a Comment