21 pertanyaan tidak berguna

People, tulisan saya kali ini akan membuktikan betapa sulitnya komunikasi, bukan hanya bagi saya. Bahkan mungkin sebenarnya bukan saya yang kesulitan komunikasi, tapi orang lain, sedangkan saya tidak kesulitan berkomunikasi hanya sulit beradaptasi terhadap kesulitan orang lain. Get it?

Hehe… saya akan menuliskan perkembangan manusia berdasarkan pertanyaan –bentuk komunikasi- dari orang lain.

Masa-masa sekolah: SD – SMA

Eeh… udah gede ya sekarang… kelas berapa?

Masa-masa kuliah:

Keluarga atau tetangga : Yaa ampun… udah kuliah ih sekarang.. tingkat berapa?

Teman kampus : eeeh… elo… ngapain ke kampus? Ada kelas?

Setelah ujian : gimana nilai, dah keluar belom? Ip berapa?

Masa-masa skripsi: *masa-masa saya saat ini*

Udah lulus belom?

Skripsi udah sampe mana?

Setelah lulus:

Udah kerja belom?

Kerja apa sekarang?

Ngapain aja nih setelah lulus?

Pertanyaan yang jarang ditanyakan tapi cukup umum: Kapan kawin?

Setelah menikah: *masa-masa saya saat ini juga*

Laki-laki: gimana, udah punya momongan belum?

Perempuan: udah isi belom nih?

Keduanya: kapan rencananya mau punya anak?

Tinggal dimana sekarang nih?

Menjadi orangtua:

Ketika bersama anak: Umur berapa nih anaknya? Atau… kelas berapa nih anaknya?

Tidak bersama anak: anak berapa? Oohh.. yang paling kecil umur berapa?

Menjadi kakek-nenek:

Cucu berapa?

Hanya itu yang saya tau.. pertanyaan-pertanyaan yang sungguh basa-basi, membuat saya malas bicara dengan orang lain terutama mereka yang jarang bertemu saya. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan bukan karena ingin tau jawabannya, tapi sekedar karena bingung harus bicara apa. Pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak akan menambah keuntungan bagi mereka yang mendapat jawabannya.

Satu lagi cerita tentang komunikasi yang sulit, terutama bagi warga Indonesia yang ramah..

Cerita ini berasal dari kakak ipar saya ketika ia bekerja di Jerman. Suatu hari saat sedang bekerja, temannya membuat kesalahan. Ia ditegur cukup keras oleh bos nya, dan reaksinya adalah tersenyum. Reaksi yang cukup umum diberikan oleh warga Indonesia ketika berbuat kesalahan.

Karya tulis dengan struktur kalimat yang salah à teguran dari tim penilai à senyum.

Ditilang polisi à senyum

Lapor keterlambatan di sekolah à senyum

Et cetera.

Komunikasi itu memang sulit, jadi jangan salahkan saya. Berkacalah, apakah komunikasi kalian sudah benar?

0 Response to "21 pertanyaan tidak berguna"

Post a Comment