untuk wanita di pinggir jendela
i'm not goin
You're the best man I'll ever know
There's no way I can ever go
No, no, there's no way
No, no, no, no way
I'm living without you
I'm not living without you
I don't wanna be free
I'm staying, I'm staying
And you, and you
You're gonna love me
Ooh, you're gonna love me
And I am telling you, I'm not going
Even though the rough times are showing
There's just no way, there's no way
We're part of the same place
We're part of the same time
We both share the same blood
We both have the same mind
And time and time we've had so much to share
No, no, no, no, no, no way
I'm not waking up tomorrow morning
And finding that there's nobody there
Darling, there's no way
No, no, no, no way
I'm living without you
I'm not living without you
You see, there's no way
There's no way
Tear down the mountains
Yell, scream and shout
You can say what you want
I'm not walking out
Stop all the rivers
Push, strike and kill
I'm not gonna leave you
There's no way I will
And I am telling you I'm not going
You're the best man I'll ever know
There's no way I can ever, ever go
No, no, no, no way
No, no, no, no way
I'm living without you
I'm not living without you
Not living without you
I don't wanna be free
I'm staying, I'm staying
And you, and you, and you
You're gonna love me
Ohh, hey, you're gonna love me
Yes, you are, ooh, ooh, love me
Yeah, love me, love me, love me, love
You're gonna love me
21 pertanyaan tidak berguna
People, tulisan saya kali ini akan membuktikan betapa sulitnya komunikasi, bukan hanya bagi saya. Bahkan mungkin sebenarnya bukan saya yang kesulitan komunikasi, tapi orang lain, sedangkan saya tidak kesulitan berkomunikasi hanya sulit beradaptasi terhadap kesulitan orang lain. Get it?
Hehe… saya akan menuliskan perkembangan manusia berdasarkan pertanyaan –bentuk komunikasi- dari orang lain.
Masa-masa sekolah: SD – SMA
Eeh… udah gede ya sekarang… kelas berapa?
Masa-masa kuliah:
Keluarga atau tetangga : Yaa ampun… udah kuliah ih sekarang.. tingkat berapa?
Teman kampus : eeeh… elo… ngapain ke kampus?
Setelah ujian : gimana nilai, dah keluar belom? Ip berapa?
Masa-masa skripsi: *masa-masa saya saat ini*
Udah lulus belom?
Skripsi udah sampe mana?
Setelah lulus:
Udah kerja belom?
Kerja apa sekarang?
Ngapain aja nih setelah lulus?
Pertanyaan yang jarang ditanyakan tapi cukup umum: Kapan kawin?
Setelah menikah: *masa-masa saya saat ini juga*
Laki-laki: gimana, udah punya momongan belum?
Perempuan: udah isi belom nih?
Keduanya: kapan rencananya mau punya anak?
Tinggal dimana sekarang nih?
Menjadi orangtua:
Ketika bersama anak: Umur berapa nih anaknya? Atau… kelas berapa nih anaknya?
Tidak bersama anak: anak berapa? Oohh.. yang paling kecil umur berapa?
Menjadi kakek-nenek:
Cucu berapa?
Hanya itu yang saya tau.. pertanyaan-pertanyaan yang sungguh basa-basi, membuat saya malas bicara dengan orang lain terutama mereka yang jarang bertemu saya. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan bukan karena ingin tau jawabannya, tapi sekedar karena bingung harus bicara apa. Pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak akan menambah keuntungan bagi mereka yang mendapat jawabannya.
Satu lagi cerita tentang komunikasi yang sulit, terutama bagi warga
Cerita ini berasal dari kakak ipar saya ketika ia bekerja di Jerman. Suatu hari saat sedang bekerja, temannya membuat kesalahan. Ia ditegur cukup keras oleh bos nya, dan reaksinya adalah tersenyum. Reaksi yang cukup umum diberikan oleh warga
Karya tulis dengan struktur kalimat yang salah à teguran dari tim penilai à senyum.
Ditilang polisi à senyum
Lapor keterlambatan di sekolah à senyum
Et cetera.
Komunikasi itu memang sulit, jadi jangan salahkan saya. Berkacalah, apakah komunikasi kalian sudah benar?
garis lurus adalah kematian