galau to the max, they say?

kenapa beberapa hari belakangan ini, emosi saya sangat mudah tersulut. Bahagia saya menangis, terharu saya menangis, sedih saya menangis. Mungkin tidak bisa dikatakan menangis, tapi ya hampir menangis, sudah menitikkan air mata, benar-benar menitikkan: setitik.
apakah karena obat hormon?
apakah karena saya tidak bisa menerima kebahagiaan orang lain? rasanya saya tidak seegois itu.

tapi malam ini saya benar-benar ingin kabur, pergi dan menangis sepuasnya saat melihat kakak ipar saya menyusun baju-baju untuk menyambut anaknya nanti. Saya benar-benar ingin kabur, pergi dan menangis saat ia katakan dan menunjukkan foto USG anaknya yang ternyata perempuan. Saya benar-benar ingin kabur, bahkan saya sudah sedikit membentak, saat musa sedikit rewel dan mengganggu acara saya.

Sungguh, saya bukan orang yang se-egois itu untuk tidak berbahagia diatas kebahagiaan orang lain. Apalagi ini menyangkut kakak saya. Calon keponakan saya. Saya bahagia. Tapi juga saya ingin menangis dan ingin mengunci diri di kamar.

tidak saya turuti emosi saya yang satu ini. saya tau ini perbuatan makhluk-makhluk jahat yang berbisik di telinga saya.
astaghfirullahaladzim...

0 Response to "galau to the max, they say?"

Post a Comment