puisi dan hati

datanglah kepadaku membawa sebuah puisi murni yang indah. Bentuklah puisi itu seperti hatimu. Apakah itu remuk, apakah itu utuh. Apakah itu merah atau hitam. Bisa saja hatimu basah karena luka, atau bisa saja kau sudah sempat mengeringkannya. Terserah engkau, karena aku selalu menghargai hati dengan nilai tinggi. Dan aku selalu suka puisi. Datanglah padaku satu per satu. Siapa tahu aku akan tersenyum dan memelukmu.

Aku takkan memilih karena hati dan puisi selalu berbeda,
tidak bisa dibandingkan. Datanglah dengan puisi yang belum pernah kudengar. Puisi dari hatimu yang mungkin pernah kusentuh, atau tidak.

Setelah ada puisi dan sebentuk hati, aku akan mengelusnya dengan hati-hati melalui puisiku sendiri. Kemudian aku akan disana, mungkin selamanya. Tapi pasti, sampai engkau ingin aku ada. Aku tak pernah benar-benar pergi dari suatu. Seringkali aku hanya singgah dan menyapa. Tapi, aku selalu kembali ke tempat-tempat yang pernah kusentuh.

datanglah padaku membawa sebuah puisi. Bacakanlah padaku lantang, kemudian duduklah diam di sebelahku. Kita merenungi apa yang terjadi. Mungkin akan kuberikan padamu sebuah hati, atau bisa juga puisi lagi.

0 Response to "puisi dan hati"

Post a Comment